Pada 8 Desember 2024, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) menggelar acara sosialisasi Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) dengan tema “Strategi Meraih Pendanaan PPK Ormawa 2025”. Acara yang berlangsung di Gedung Laboratorium Terpadu, lantai 6, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unsoed ini dihadiri oleh perwakilan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Himpunan Mahasiswa (HIMA), serta dosen pendamping dari berbagai fakultas Universitas Jenderal Soedirman. Sosialisasi ini menghadirkan Prof. Dr. Parmin, S.Pd., M.Pd., seorang juri PPK Ormawa tahun lalu, sebagai pemateri utama. Selain itu, acara dipandu oleh Ibu Okti Herliana, S.P., M.P., sebagai moderator, dan dihadiri pula oleh Prof. Dr. Norman Arie Prayogo, S.Pi., M.Si.
Pada 8 Desember 2024, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) menggelar acara sosialisasi Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) dengan tema “Strategi Meraih Pendanaan PPK Ormawa 2025”. Acara yang berlangsung di Gedung Laboratorium Terpadu, lantai 6, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unsoed ini dihadiri oleh perwakilan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Himpunan Mahasiswa (HIMA), serta dosen pendamping dari berbagai fakultas Universitas Jenderal Soedirman. Sosialisasi ini menghadirkan Prof. Dr. Parmin, S.Pd., M.Pd., seorang juri PPK Ormawa tahun lalu, sebagai pemateri utama. Selain itu, acara dipandu oleh Ibu Okti Herliana, S.P., M.P., sebagai moderator, dan dihadiri pula oleh Prof. Dr. Norman Arie Prayogo, S.Pi., M.Si.
Acara ini bertujuan memberikan pemahaman kepada mahasiswa organisasi kemahasiswaan dan dosen pendamping mengenai strategi efektif untuk meraih pendanaan PPK Ormawa 2025. Prof. Parmin, dengan pengalamannya sebagai juri, memberikan materi yang berbobot dan relevan. Dalam paparannya, beliau menjelaskan berbagai langkah strategis agar tim PPK Ormawa dapat lolos pendanaan, mulai dari tahap awal hingga tahap akhir. Ia menekankan pentingnya memenuhi syarat administrasi, seperti memastikan organisasi mahasiswa memiliki legalitas resmi dari kampus dan memastikan anggota tim tidak terlibat dalam program lain seperti PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) atau P2MW (Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha) pada tahun yang sama.
Prof. Parmin juga memberikan contoh sub-proposal dan presentasi PowerPoint yang baik. Ia menekankan bahwa struktur proposal harus jelas, argumen yang disampaikan kuat, dan tampilan visual menarik agar mampu menarik perhatian juri. Selain itu, pemilihan desa menjadi faktor krusial dalam seleksi. Desa yang dipilih sebaiknya memiliki kekurangan atau tantangan signifikan agar dapat menunjukkan dampak besar dari program yang diusulkan, sehingga memiliki nilai lebih di mata juri.
Acara ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif. Para mahasiswa dan dosen pendamping dengan antusias mengajukan pertanyaan untuk mendalami strategi yang telah disampaikan. Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan mahasiswa dan dosen pendamping dapat lebih siap dan kompeten dalam mengikuti seleksi PPK Ormawa 2025, sehingga dapat membawa nama baik Unsoed di tingkat nasional.
Dalam kesempatan itu, para dosen dari Fakultas Teknik yang hadir di antaranya Dandun Mahesa Prabowoputra, Muhammad Azmy Ikhsani, Nur Alfi Ekowati, Artanti Kusuma Ayu, Murti Wiesnu Ragil Sastyawan, dan Zakiyyan Zain Akaf. Sementara itu, mahasiswa perwakilan organisasi mahasiswa di Fakultas Teknik yang hadir adalah Fadilah Hakan Madjid (SEEO), Ranum Rizqiyatul (HMTG), Awali Qodratun (HMTG), Zayed Arif (HMTG), Luthfi (HMTE), Klara (HMTE), Bintang (HMTS), Muhammad Lucky Pratama (Rekursif), dan Abhirama Rizqi Pratama (Rekursif/HMIF). Penulis: Muhammad Lucky Pratama