Untuk melaksanakan kesepakatan bersama antara pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dengan Universitas Jenderal Soedirman (Fakultas Teknik), maka pada hari Kamis, 17 Desember 2015 bertempat di Ruang Rapat Dekanat FT Unsoed dilaksanakan penandatangan surat perjanjian Nomor : 420/13 tahun 2015 dan Nomor : 5390/UN23/KS.00.00/2015 antara Kepala Pelaksana BPBD Purbalingga dengan Dekan Fakultas Teknik Unsoed.   Hadir pada acara penandandatanganan kesepakatan ini adalah segenap pimpinan, dan para Kajur FT Unsoed, sedangkan ruang lingkup perjanjian kerjasama ini meliputi : 1). Penerapan ilmu teknik sipil pada usaha Mitigasi Bencana Alam, 2). Pemetaan, pemantauan, dan pelaporan kerawanan bencana di Kabupaten Purbalingga, 3). Mitigasi bencana geologi.   Acara pembukaan dipandu oleh Meike Kusmawanti, S.Si. selaku Kasubbag Akademik  dan Kemahasiswaan FT Unsoed.   Sambutan pertama oleh Dekan FT Unsoed Nastain, S.T., M.T. menyampaikan bahwa Provinsi Jawa Tengah merupakan daerah rawan bencana yang kerawanannya tinggi, seperti gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus, dan banjir bandang oleh karenanya Gubernur Jawa Tengah mencanangkan pada wilayahnya sebagai daerah tangguh bencana dengan maksud agar masyarakat daerah rawan bencana telah sigap jika sewaktu-waktu terkena bencana.  Adanya berbagai Prodi pada Fakultas Teknik Unsoed pemerintah daerah Purbalingga dapat menggandeng dalam bentuk kemitraan guna mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi, misalnya Prodi Teknik Elektro dapat melaksanakan pengabdian kepada masyarakat mengembangkan peralatan deteksi dini bencana alam (Early Warning Systems) agar dapat meminimalisir korban jiwa karena terjadinya bencana alam.  Untuk Prodi Teknik Sipil dan Geologi dapat membantu BPBD memetakan daerah rawan bencana, karena kondisi struktur tanah yang ditempati oleh masyarakat merupakan struktur lapisan tanahnya misalnya rawan bencana longsor, demikian ungkap beliau.   Sambutan kedua adalah Kepala Pelaksana BPBD Purbalingga Priyo Satmoko, S.H., M.H. menyampaikan bahwa kerjasama semacam ini telah lama terjalin secara interpersonal melalui beberapa Prodi FT Unsoed dalam bentuk Pengabdian Kepada Masyarakat, maka guna menguatkan kerjasama ini dilaksanakan penandatangan MOU.  Dijelaskan juga bahwa FT Unsoed dapat membantu pengelolaan penanggulangan bencana dalam tiga tahapan yaitu : pra bencana, saat bencana dan pasca bencana.  Pada saat pra bencana BPBD berharap FT Unsoed dapat melanjutkan pengembangan alat deteksi bencana yang tepat guna dalam artian mudah dirakit, murah dan efektif sebagaimana alat pendeteksi tanah longsor yang sudah ada.  Pada saat bencana diharapkan membantu pemikiran sarana dan prasarana darurat untuk proses evakuasi, sedang pasca bencana dibutuhkan perencanaan yang matang agar sarpras yang ada dapat digunakan secara maksimal agar kehidupan masyarakat setempat menjadi lancar.   Acara selanjutnya adalah penandatanganan MOU, foto bersama, penyerahan cindera mata serta ramah tamah yang diikuti jamuan makan oleh para pimpinan FT Unsoed. (HR)

By admin