Pimpinan Fakultas Teknik dan Tim Penjaminan Mutu Fakultas Teknik UNSOED melakukan kunjungan ke Fakultas Teknik UNNES (01/11). Pimpinan Fakultas diwakili oleh Dekan Fakultas Teknik Prof.Dr. Eng. Suroso, S.T., M.Eng dan Wakil Dekan Bidang Akademik Acep Taryana, S.Si., M.T, sedangkan Tim Penjaminan Mutu diwakili oleh Ketua Penjaminan Mutu Prof. Dr. Eng. Retno Supriyanti, S.T., M.T. dan Sekertaris Penjaminan Mutu Dr. Lasmedi Afuan, S.T., M.Cs.
Dekan FT UNNES, Dr. Nur Qudus, M.T., IPM., memaparkan bahwa Penjaminan Mutu Fakultas Teknik UNNES mencakup Bidang Akademik, dan Bidang Non Akademik. Menurut Dekan FT UNNES, proses pengukuran mutu akademik dan non akademik sangatlah mudah dengan tersedianya berbagai sistem informasi di tingkat universitas. Semua instrumen pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal disiapkan universitas, yang meliputi berbagai Sistem Informasi, Prosedure, dan Formulir. Fakultas Teknik tidak banyak mengeluarkan energi untuk mengurusi hal hal teknis yang berkaitan dengan instrumen.
Pengukuran Mutu dilaksanakan secara berjenjang, yaitu Audit mutu tingkat Fakultas, dan audit mutu tingkat Universitas. Hampir semua data audit didukung dari beroperasinya sistem informasi, objek audit tidak harus mendadak mencari, mengumpukan data saat akan dilaksanakan audit. Pertanyaan audit ditampilkan dalam Sistem Informasi Audit Mutu Internal (SIAMI) sedangkan data pendukung di sediakan di berbagai sistem informasi seperti Sistem Informasi Akademik (SIKADO) dan sistem lainnya, kurang lebih sekitar 50 sistem informasi.
Selain audit, Fakultas Teknik UNNES juga diberikan fasilitas oleh Universitas untuk menyelenggarakan “Alert System” terhadap pemantauan proses akademik seperti pertemuan tatap muka kuliah. Seorang Dekan bisa mengakses data pertemuan dosen, dan memberikan teguran evaluasi jika dosen tidak mengikuti jadwal yang telah ditetapkan. “Alert System” berikutnya adalah warning terhadap kepangkatan dan jabatan dosen maupun tendik.
Pada pemaparan Sistem Penjaminan Mutu, Dekan FT UNNES mengoperasikan langsung berbagai sistem informasi yang digunakan untuk pelaksanaan penjaminan mutu. Dekan, Wakil Dekan, Korprodi, Auditor, Tim Penjaminan Mutu memiliki akses terhadap berbagai sistem yang diperlukan. Akses sistem informasi tidak terbatas pada akses data pelaksanaan Penjaminan Mutu, tetapi juga dapat melakukan akses (update, delete) terhadap data Rapat Tinjauan Manajamen (RTM) sesuai hak akses masing-masing pengguna.
Dekan FT UNNES menyatakan sebagai dampak penerapan Sistem Penjaminan Mutu berbasis sistem informasi modern, dosen saat ini tidak perlu lagi mengajukan “Kenaikan Pangkat dan Jabatan” , tidak perlu mengajukan insentif publikasi, semua dikelola oleh “alert” sistem informasi. Dan Dekan juga menyatakan bahwa pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu berjalan efektif dengan adanya Reward, yang sebenarnya sepele, seperti pemberian peringkat mutu terdahap Fakultas, dan Program Studi.
Praktek penjaminan Mutu di FT UNNES sangatlah efektif karena telah diterapkannya ISO 9001-2008 di seluruh fakultas sejak tahun 2012. Berbagai fakultas telah mendapatkan ISO 9001-2008, yang menandakan fakultas telah melakukan perbaikan menuju “total quality management” secara terus menerus. Sebagai penutup pemaparan, Dekan FT UNNES memaparkan tentang peningkatan mutu baru yaitu meningkatkan resource sharing di FT UNNES. Laboratorium yang dipakai bersama antar prodi, pengelolaannya di selengarakan fakultas, staf jurusan yang berjumlah 1 orang per jurusan ditempatkan di satu pusat layanan pendidikan fakultas, dan penyusunan jadwal kuliah dikelola oleh fakultas dengan adanya perwakilan masing-masing program studi.
Pada kesempatan berikutnya Dekan FT UNSOED memaparkan tentang profile fakultas, dan menceritakan berbagai kondisi pengelolaan pendidikan di Fakultas Teknik UNSOED. Berbeda dengan Dekan FT UNNES, Dekan FT UNSOED menjelaskan pelaksanaan penjaminan mutu yang selama ini sudah dilaksanakan dengan terus melakukan upaya pengembangan kebutuhan sistem informasi untuk mendukung penjaminan mutu. Inilah yang menjadi pekerjaan rumah untuk manajemen UNSOED.
Menurut Wakil Dekan Akademik FT UNNES, saat ini sekitar 50 sistem informasi di UNNES sudah terintegrasi. Dekan FT UNNES menjelaskan bahwa strategi untuk memperbanyak sistem informasi, melalui Kerja Praktek/Tugas Akhir mahasiswa di FT UNNES. Mahasiswa diberikan tugas untuk mengembangkan sebuah sistem informasi yang akan dievaluasi dan jika layak maka sistem tersebut diintegrasikan dengan sistem informasi UNNES.
Pada sesi terakhir, FT UNNES dan FT UNSOED membahas tentang perkembangan PKS yang telah ditandatangani tahun 2020. Dilakukan evaluasi tentang pertukaran pelajar yang sudah dijalankan di program studi Teknik Elektro keduanya. Salah satu penyebab yang perlu dievaluasi adalah mengenai kurang peminatnya terhadap pertukaran pelajar tersebut. Salah satu penyebabnya adalah ke-tidak sinkron-an waktu awal kuliah antara UNSOED dengan UNNES. Dekan FT UNNES menyarankaan agar dilakukan proses REKOGNISI pembelajaran sehingga tidak merugikan mahasiswa.
Kedua pihak bersepakat untuk meningkatkan bentuk pembelajaran lainnya seperti proyek independen pada tahun yang akan datang, bahkan Dekan FT UNSOED menawarkan kolaborasi riset dosen. Acara kunjungan diselengarakan dengan lancar, penuh keakraban dan harapan kemajuan di masa yang akan datang. Acara ditutup dengan bertukar cindera mata dan makan bersama.