Di balik setiap pencapaian besar, selalu ada kisah inspiratif yang layak untuk diceritakan. Begitu pula dengan perjalanan M Irfan Nabiel M Mucoffa, mahasiswa Program Studi Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED), yang berhasil menembus batas negeri melalui program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA).
Bermula dari sebuah impian untuk merasakan pengalaman belajar di luar negeri, Irfan kini membawa harum nama almamaternya sebagai salah satu awardee IISMA 2024. Kesempatan emas ini membawanya ke Hanyang University, Korea Selatan, sebuah universitas ternama yang dikenal akan keunggulannya dalam bidang teknologi dan inovasi.

Awal Perjalanan: Impian yang Menjadi Nyata
Seperti banyak mahasiswa lainnya, Irfan tidak serta-merta mendapatkan kesempatan ini tanpa usaha keras. Sejak awal, ia sudah mempersiapkan dirinya dengan matang, mulai dari memenuhi berbagai persyaratan administratif hingga mengikuti serangkaian seleksi ketat.
IISMA bukan sekadar program pertukaran pelajar biasa. Ini adalah program yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek RI dengan tujuan membuka cakrawala mahasiswa Indonesia agar dapat merasakan atmosfer akademik global. Seluruh awardee diberikan kesempatan untuk belajar selama satu semester penuh di universitas mitra luar negeri dengan beasiswa penuh, mencakup biaya kuliah, tiket pesawat, asuransi, hingga biaya hidup.
Bagi Irfan, momen ini bukan hanya tentang studi akademik, tetapi juga tentang bagaimana ia bisa mengembangkan diri, menjelajahi budaya baru, serta membawa identitas Indonesia ke dunia internasional.

Langkah Awal Menuju Negeri Ginseng
Persiapan keberangkatan pun dimulai. Selain dokumen seperti visa dan paspor, Irfan juga mengikuti IISMA Pre-Departure Series, serangkaian webinar yang dirancang untuk membekali para awardee sebelum mereka berangkat ke negara tujuan.
Pada 30 Juli 2024, tibalah hari yang dinanti. Dengan semangat dan harapan besar, Irfan menapakkan kakinya di Seoul, Korea Selatan, tempat di mana ia akan belajar, beradaptasi, dan menggali pengalaman baru hingga 23 Desember 2024.
Sesampainya di Hanyang University, Irfan mulai merasakan atmosfer akademik yang berbeda. Kampus ini, yang berada di peringkat #163 dunia dan #7 di Korea Selatan, menawarkan lingkungan belajar yang penuh inovasi dengan mahasiswa dari berbagai penjuru dunia.

Menjelajahi Ilmu di Negeri Orang
Satu hal yang paling menarik dari pengalaman ini adalah kesempatan untuk mempelajari ilmu dari perspektif yang berbeda. Irfan mengambil beberapa mata kuliah pilihan yang tidak hanya memperkaya wawasan akademiknya tetapi juga mendukung minatnya dalam bidang teknologi dan analisis data:
📌 Cultural Industry and Data Analysis – Membahas bagaimana industri budaya Korea memanfaatkan analisis data untuk mengekspor budaya mereka secara global.
📌 Introduction to Business Analytics – Menggunakan berbagai tools seperti Excel dan Yahoo Finance untuk menganalisis performa bisnis dan investasi.
📌 Contemporary Korean Studies – Memahami lebih dalam proses demokratisasi Korea, sejarah, serta kepercayaan sosial yang berkembang di masyarakatnya.
📌 Media Communications in Korea – Menyelami berbagai bentuk media komunikasi di Korea, mulai dari televisi, radio, film, hingga surat kabar.
Proses pembelajaran di Hanyang University pun memberikan tantangan tersendiri. Irfan harus beradaptasi dengan metode pengajaran yang berbeda serta berinteraksi dengan mahasiswa dan dosen dari berbagai negara yang mayoritas menggunakan Bahasa Inggris sebagai pengantar.

Menjadi Bagian dari Kehidupan Mahasiswa Internasional
Selain akademik, kehidupan sehari-hari sebagai mahasiswa internasional pun membawa pengalaman yang tak terlupakan. Selama empat bulan di Korea, Irfan tinggal di wisma mahasiswa yang disediakan oleh universitas. Mobilitasnya sehari-hari menggunakan kartu NFC, yang memudahkan akses ke transportasi umum.
Tak hanya itu, ia juga memperkaya pengalamannya dengan bergabung dalam UKM Musik Galdae-piri, tempat ia berlatih memainkan alat musik tradisional Korea bersama mahasiswa lokal dan internasional. Lewat kegiatan ini, Irfan semakin merasakan keberagaman budaya serta kehangatan komunitas mahasiswa di Hanyang.
Mengharumkan Nama Indonesia di Kancah Internasional
Sadar akan perannya sebagai duta mahasiswa Indonesia, Irfan dan rekan-rekannya sesama awardee IISMA tak ingin melewatkan kesempatan untuk memperkenalkan budaya tanah air. Mereka menyelenggarakan berbagai acara, seperti:
🎠Festival Budaya Indonesia di Hanyang University – Acara ini menghadirkan berbagai elemen budaya Indonesia, mulai dari hidangan khas, sesi membatik, pameran busana tradisional, hingga permainan tradisional.
🎉 KBRI Incheon Festival – Bekerja sama dengan KBRI di Seoul, Irfan ikut serta dalam memperkenalkan budaya Indonesia melalui kuliner, mainan tradisional, serta berbagai souvenir khas Nusantara.

Melalui acara ini, Irfan dan kawan-kawan berusaha membangun jembatan budaya antara Indonesia dan Korea Selatan, sekaligus membuktikan bahwa mahasiswa Indonesia mampu berkontribusi di panggung internasional.
Menyelesaikan Tantangan Akademik dengan Gemilang
Di penghujung program, Irfan dihadapkan dengan tugas-tugas akhir yang menuntut ketelitian dan analisis mendalam. Beberapa proyek yang ia kerjakan meliputi:
📌 Video Project tentang Demokrasi Korea Selatan – Membahas sejarah demokrasi Korea dan membandingkannya dengan Indonesia.
📌 Essay Ilmiah (2000 kata) – Disusun dengan sitasi Boston Style dan dikumpulkan melalui Learning Management System (LMS) Hanyang University.
📌 Final Project Business Analytics – Menganalisis performa saham NVDA, AMD, dan S&P 500 untuk menguji kelayakan investasi.
📌 Analisis Industri Film Korea – Menggunakan data dari Statista untuk meneliti dampak COVID-19 terhadap industri film Korea dan membandingkannya dengan negara lain.
Berbagai tugas ini menjadi bukti bahwa Irfan tidak hanya menikmati pengalamannya, tetapi juga berhasil memanfaatkannya untuk memperdalam keilmuannya.
Dukungan dan Peran Dosen Pengampu
Keberhasilan ini tentu tak lepas dari bimbingan Ibu Nur Alfi Ekowati, S.Kom., M.Sc., yang terus mendukung Irfan dalam perjalanannya. Dari pemilihan mata kuliah hingga berbagai tantangan akademik, beliau menjadi sosok yang memberikan arahan serta motivasi agar Irfan bisa menjalani program ini dengan maksimal.

Sebuah Akhir yang Menjadi Awal Baru
Kini, setelah kembali ke tanah air, Irfan membawa pulang lebih dari sekadar ilmu dan pengalaman. Ia membawa cerita tentang bagaimana seorang mahasiswa Indonesia mampu bersaing di kancah internasional, beradaptasi di lingkungan yang berbeda, serta membangun koneksi dengan orang-orang dari berbagai belahan dunia.
Keberhasilannya di IISMA Hanyang University bukanlah sekadar pencapaian pribadi, tetapi juga sebuah inspirasi bagi mahasiswa lain untuk berani bermimpi dan mengejar peluang global.
“Kita tidak harus menjadi besar untuk bermimpi besar, tapi kita harus berani melangkah untuk mewujudkannya.”
Selamat, M Irfan Nabiel M Mucoffa! Semoga pengalaman ini menjadi langkah awal untuk prestasi-prestasi luar biasa berikutnya. 🚀