Baru Pertama Kali, Fakultas Teknik UNSOED Laksanakan Ujian Pendadaran Secara Online.

3

Fakultas Teknik Universitas Jenderal Soedirman melakukan berbagai kegiatan berbasis online sebagai bentuk kewaspadaan terhadap virus corona / COVID-19. Hal ini sesuai dengan himbauan dari pemerintah, Mendikbud, dan surat Edaran Rektor Universitas Jenderal Soedirman.

Ketua Jurusan Teknik Elektro, Farida Asriani, S.T., M.T. mengatakan bahwa dengan adanya wabah Corona ini kita taat pada instruksi pemerintah, kemendikbud, edaran rektor dan dekan, untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh termasuk ujian pendadaran. “Dengan demikian kita bisa mencegah penularan virus di kalangan mahasiswa maupun dosen dan proses pembelajaran tidak terganggu, tetap berjalan secara online”, jelasnya.

Pada hari Senin (23/3), Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Unsoed menyelenggarakan Ujian Skripsi / Pendadaran yang diikuti oleh 2 (dua) orang mahasiswa, yaitu Jabal Thareq, dan Nur Agung Nugroho, yang mengikuti ujian ini secara Daring (nir-tatap muka) menggunakan aplikasi Google Meet.

Jabal Thareq mempresentasikan judul TA “Analisis Kontingensi Sistem Kelistrikan di Jaringan 150KV Milik UP2B Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta”, dan Nur Agung Nugroho memaparkan judul “Analisis Koordinasi Pengaman Over Current Relay (OCR), Ground Fault Relay (GFR) Recloser dan Fuse Cut Out (FCO) Terhadap Gangguan Arus Hubungan Singkat Pada Sistem Distribusi 20 KV” kepada para penguji.

Ujian Pendadaran berjalan lancar, mulai pemaparan materi ujian, sampai dengan Tanya jawab pertanyaan yang diajukan oleh para dosen penguji. Dua orang mahasiswa tersebut menggunakan kemeja putih, lengkap dengan dasi seperti ujian pada umumnya, .

Ketua Tim Penguji, H. Imron Rosyadi, S.T., M.Sc. menambahkan, dalam keadaan yang terbatas dan situasi yang sulit akibat wabah Covid-19 ini, Teknik Elektro berhasil menyelenggarakan kegiatan ujian pendadaran yang baru pertama kali diselenggarakan secara online.” Kami menyelenggarakan ujian pendadaran online ini dalam dua tahap. Pertama, mahasiswa mengerjakan ujian berbasis komputer (CAT) secara online dengan platform Moodle pada Situs E-learning Unsoed (eldiru.unsoed.ac.id). Kami  di program studi telah membuat bank pertanyaan (question bank) yang bersumber dari berbagai mata kuliah di program studi. Mahasiswa kemudian mendapatkan pertanyaan secara acak dari bank pertanyaan dan mengerjakannya dalam waktu 50 menit. Kedua, mahasiswa melaksanakan ujian lisan terhadap pengetahuan keteknikelektroan mereka secara online dengan platform Google Meet”, jelasnya.

Menurutnya secara substansi, tidak ada masalah yang berarti dalam ujian pendadaran ini.” Kami berhasil mengukur empat parameter ujian pendadaran: kemampuan dasar keteknikelektroan, kemampuan rekayasa (engineering), kemampuan komunikasi ilmiah dan kemampuan belajar mandiri mereka. Nilai empat parameteri tersebut kami masukkan secara online dengan platform Google Sheet”, ungkapnya.

Tetapi secara teknis, menurutnya ujian pendadaran secara online ada beberapa catatan yang tidak kami temui saat ujian pendadaran biasa. Pertama adalah masalah presentasi tulis mahasiswa; mahasiswa tidak bisa secara leluasa menuliskan jawaban atas pertanyaan yang membutuhkan penjelasan secara tertulis. Para penguji juga tidak bisa mengamati secara komprehensif. “Hal ini kami atasi dengan menambahkan telepon cerdas (smart phone) yang mengirimkan video penjelasan tertulis mahasiswa”, katanya.

Kedua, adalah terkait dengan kualitas jaringan internet yang kadang menyebabkan putusnya koneksi serta menurunnya kualitas video. Selain itu juga muncul masalah interferensi. Ketiga adalah pada kualitas interaksi antara mahasiswa dan antara tim penguji.

“Tetapi pengalaman baru ini menurut saya luar biasa dan menguatkan perspektif kerekayasaan kami: bahwa kesulitan itu meniscayakan upaya rekayasa ulang (reengineering), dan itulah tugas moral kami”, pungkasnya.

Sementara itu salah satu mahasiswa yaitu Jabal Thareq  mengatakan kesannya setelah mengikuti ujian pendadaran online ini. Menurutnya tidak kalah menegangkan sepertinya dengan pendadaran di kelas”, ujarnya. Sedangkan menurut Nur Agung Nugroho kesannya cukup baik, walaupun kadang masih ada gangguan dan kurang kondusif saja kalau ada yang berbicara secara bersamaan”, ungkapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *